Rabu, 22 Juni 2016

Sejarah Sepatu

Sumber foto : wikipedia.org
Setiap orang tentunya pernah menggunakan sepatu. Sepatu biasanya digunakan ketika akan pergi ke suatu tempat atau beraktivitas. Sepatu berfungsi untuk melindungi kaki dari sinar matahari, dinginnnya suhu, dan dari kerikil-kerikil kecil di permukaan tanah. Selain itu juga, dizaman sekarang ini, sepatu tidak hanya dilihat dari segi fungsi melindungi kaki saja, tetapi sudah menjadi bagian dari style dan fashion dimana sepatu merupakan salah satu penunjang penampilan agar terlihat lebih rapi dan enak dipandang. Tapi, sebenarnya apa itu sepatu? Dan sejak kapan sepatu mulai digunakan oleh manusia?


Sepatu adalah suatu jenis alas kaki (footwear) yang biasanya terdiri bagian-bagian sol, hak, kap, tali, dan lidah. Biasanya juga terbuat dari kanvas atau kulit yang menutupi semua bagian kaki mulai dari jemari, punggung kaki hingga bagian tumit. Dari lukisan Mesir Kuno di Thebes, Mesir diketahui bahwa orang Mesir sudah mengenakan alas kaki sekitar abad ke-15 SM. Dalam lukisan digambarkan pengrajin yang duduk di kursi pendek. Seorang pengrajin sibuk bekerja membuat sandal, sedangkan seorang lagi sedang menjahit sepatu. Sandal dibuat dari bahan-bahan seperti kain, daun palem, papirus, kulit, atau bahan serupa yang dianyam. Tidak hanya orang dizaman sekarang saja, Bagi orang Mesir  kuno pun, alas kaki merupakan salah satu gaya busana yang elegan.
Alas kaki yang berasal dari Mesir Kuno, berhiaskan gambar yang sangat indah. Alas kaki tersebut merupakan milik raja Mesir. Pada saat itu alas kaki digunakan untuk menunjukkan status sosial penggunanya, hanya para bangsawan dan orang-orang kayalah yang mampu untuk memakai sepatu. Sementara itu kalangan bawah seperti para filsuf dan pendeta hanya mengenakan  Sandal yang disebut baxa atau baxea dibuat dari anyaman daun palem.

Sepatu sendiri sudah ada sejak Zaman Es, yaitu sekitar 5 juta tahun yang lalu, dibuat dari kulit hewan. Di Missouri, AS, pernah ditemukan sepatu kuno dalam jumlah besar yang diperkirakan berasal dari tahun 8.000 SM. Selain dari kulit binatang, ditemukan juga sepatu yang terbuat dari semak dan rumput. Sepatu lainnya juga pernah ditemukan di pegunungan Prancis yang kemungkinan berasal dari 3300 SM. Penemuan sepatu dari bangsa Viking dan China Kuno pun berhasil ditemukan,

Bahan dasar dari sepatu-sepatu tersebut tergantung pada materi yang tersedia dan kondisi alamnya. Sepatu kayu misalnya, sangat populer di Benua Eropa yang banyak berhutan. Sedangkan klompen kayu (semacam "sepatu" bakiak) banyak ditemukan di negara-negara bercuaca hangat seperti Timur Tengah, India dan Jepang. Bila mokasin (sepatu yang dibuat dari selembar bahan sehingga tidak ada jahitan antara sol dengan bagian atas sepatu) dari kulit pohon jadi alas kaki masyarakat Skandinavia, maka sandal jerami dan sepatu kain dapat dijumpai menghiasi kaki masyarakat Korea dan Cina. Khusus masyarakat di wilayah bercuaca sangat dingin, sepatu bot banyak dipakai. Orang Tibet, Bhutan, dan Nepal di sekitar Himalaya, misalnya, sangat akrab dengan sepatu bot dari kulit yak.

Pada abad IV, sepatu yang dihias dengan indah banyak ditemukan di Bizantium. Model sepatu dengan ujung panjang muncul di akhir abad IV sampai abad XV. Ada sepatu seorang pangeran yang panjang ujungnya 60 cm. Untuk mempertahankan bentuknya tentu saja mesti disumpal serat atau jerami. Sepatu demikian disebut poulainne atau crakow, mungkin indikasi tempat asalnya: Polandia. Supaya praktis, ujung sepatu diikat dengan rantai ke pangkal sepatu di tulang kering. Oleh Edward IV, raja Inggris 1442-1483, ujung sepatu lalu di batasi maksimal 5 cm saja.

Pada abad XVII lahir model sepatu berhak tinggi dengan pita. Tahun 1660 Louis XIV, raja Prancis yang terkenal suka kemewahan dan keindahan, mendapat hadiah sepasang sepatu berhak tinggi dengan pita sepanjang 40 cm. Tetapi haknya dibuat melengkung untuk disesuaikan dengan tubuh Louis yang pendek. Meski tak praktis dan membuat pemakainya bisa tersandung, model itu sangat disukai raja dan kerabatnya.

Pada abad XVIII sepatu mencapai puncak kecentilannya. Ada yang dihiasi kain brokat, atau kulit anak kambing yang lembut, entah dibordir atau dihiasi manik-manik. Ujungnya runcing, haknya tinggi melengkung. Bahkan ada yang dihiasi gesper bertatahkan berlian.

Namun seiring perkembangan zaman dan perkembangan fashion yang semakin pesat, menjadikan banyak sekali perubahan model, desain dan pilihan warna yang diinginkan terbukti hingga saat ini banyak sekali ribuan model sepatu dari berbagai brand ternama yang dapat memberikan penampilan sempurna dan lebih memberikan kenyamanan pada pemakainya. Tepatnya pada tahun 1882 ketika Jan Ernst Matzeliger, pekerja di sebuah pabrik sepatu di Amerika, menemukan mesin pembuat sepatu. Dengan ditemukannya mesin-mesin pembuat sepatu yang lain, dimulailah produksi masal sepatu, sehingga harganya pun menjadi terjangkau. Lantas, bagaimana sejarah perkembangan sepatu dari masa ke masa? Berikut ini sejarah singkatnya :

·         1800 : Sepatu beralaskan sol karet pertama dibuat dan dinamakan plimsolls.
·         1892 : Goodyear dan perusahaan sepatu karet dari US Rubber Company, memulai memproduksi sepatu karet dan kanvas yang diberi nama Keds.
·         1908 : Marquis M. Converse mendirikan perusahaan sepatu Converse. Perusahaan inilah yang membuat sepatu untuk olahraga basket pertama kali. Sepatu ini pula yang mengubah permainan bola basket lebih dari seabad dan menjadi ikon AS.
·         1917 : Sepatu keds menjadi sepatu atletik pertama yang diproduksi secara massal. Di kemudian hari, sepatu ini disebut sneaker karena solnya lebih halus dan tidak menimbulkan suara decitan pada kondisi tertentu.
·         1920 : Adi Dassler, pendiri Adidas, mulai memproduksi sepatu olahraga buatan tangan di kamar mandi ibunya.Ia membuat sepatu tanpa bantuan alat-alat listrik.
·         1924 : Adi dan Rudolph Dassler, dengan bantuan 50 anggota keluarganya, mendaftarkan bisnisnya dengan nama Gebr der Dassler Schuhfabrik di Herzogenaurach, Jerman. Ini menjadi awal berdirinya Adidas seperti sekarang
·         1948 : Puma Schuhfabrik Rudolf Dassler didirikan. Sepatu sepak bola pertama Puma digunakan oleh tim sepak bola Jerman Barat.
·         1950 : Sneaker menjadi sepatu pilihan di mana-mana. Pasalnya, sepatu ini murah dan mudah diperoleh oleh seluruh anak muda di seluruh dunia. Selain sneaker, sepatu bertumit tinggi alias stiletto juga menjadi tren di awal 1950-an.
·         1962 : Phil Knight dan Bill Bowerman meluncurkan sepatu atletik berteknologi tinggi (pada masa itu) dengan nama Blue Ribbon Sports (BRS). Seiring dengan desain dan teknologinya yang baru, pada tahun 1968, nama mereka diganti menjadi Nike.
·         1970 : Platform shoes dengan tumit setinggi 2-5 inci atau 5—12 sentimeter menjadi incaran pria dan wanita. Era 70-an juga merupakan awal kepopuleran sepatu model bakiak.
·         1990 : Awal era ini diramaikan dengan jenis sepatu bersol rata, berwarna, dan persegi.
·         1995 : Museum Sepatu Bata di Toronto, Kanada, resmi dibuka pada bulan Mei.
·         1998-2001 : Sepatu lars menjadi salah satu sepatu yang populer di Indonesia.
·         2006-sekarang : Model wedges shoes (berbentuk irisan) merupakan model yang populer di kalangan kaum perempuan. Di samping itu, sepatu-sepatu yang menawarkan kenyamanan bagi para pemakainya mulai menjadi pilihan banyak orang.


Dikutip dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar